Jumat, 25 Januari 2019



 KETIKA POLITIK DI SANDING DENGAN  AGAMA

Berbicara tentang politik merupakan sesuatu yang menjadi tranding topik pada musim ini. Sistem Politik pada zaman sekarang  yang merupakan masa penantian pesta demokrasi sangat erat kaitanya dengan suatu cara atau usaha untuk menguasai sesuatu atau mempertahankan kekuasaannya terhadap ancaman-ancaman yang timbul dari pihak-pihak oposisinya. Walaupun politik itu dianggap kotor oleh sebagian orang, tetapi nyatanya disetiap tindakan kita pasti disertai politik untuk memuluskan tindakan kita. Itu artinya bahwa sama seperti kacamata Aristoteles yang mengatakan bahwa hakikat manusia adalah makhluk politik yang di kesehariannya akan membicarakan ataupun memperdebatkan tindakan-tindakan mereka demi mewujudkan kepentingan bersama.  Walaupun terkadang kepentingan individu akan lebih terlihat. Dan pada dasarnya politik itu membawa perubahan yang baik bagi masyarakat, baik terkait dengan suatu tatanan dalam suatu negara maupun tentang pembangunan dari suatu negara , yang mana tujuan akhirnya dari politik  itu adalah  untuk kesejatraan masyarakyat itu sendiri. Ilmu politik juga dapat mengukur keberhasilan pemerintah dan kebijakan khusus dengan melakukan pemeriksaan dari berbagai faktor baik dari segi stabilitas keadilan, kesejatraan material maupun perdamaian masyarakat pada umumnya.

Lalu bagaimana dengan agama ?

Ketika berbicara tentang politik yang sanding dengan agama terkadang akan membawa pengaruh yang buruk terhadap kedamaian masyarakat.

Mengapa hal tersebut berpengaruh terhadap kedamaian masyarakat ?

Seperti yang kita ketahui bahwa negara Indonesia selain terkenal dengan negara kepulauan,  juga terkenal dengan masyarakatnya yang sangat majemuk. Berbicara tentang kemajemukan bangsa Indonesia tentu tidak terlepas dari keberagaman keyakinan ataupun kepercayaan yang di anut masyarakat. Dan ketika keberagaman keyakinan ataupun kepercayaan tersebut di kaitkan dengan eksistensi politik keduanya sangat berpengaruh akan kedamaian masyarakat. Dalam dinamika politik tentu saja tidak terlepas dari isu-isu yang coba di mainkan untuk kepentingan politik, salah satunya adalah isu berkaitan dengan agama. Hal tersebut di mainkan oleh politisi yang semuanya lahir dari strategi yang di mainkannya. Agama dalam perspektif ilmu politik bagaikan pedang bermata dua yang sama tajamnya. tak sedikit adanya agama dalam politik dapat mendukung adanya perdamaian, tetapi tidak sedikit pula ketika menggunakan isu agama dalam berpolitik akan menimbulkan konflik berkepanjangan. Adapun alasan mengapa hal tersebut di katakan seperti itu yaitu di karenakan Eksistensi dunia politik sangat sensitif ketika di sanding dengan agama. Karena pada realitannya masyarakat akan sangat risih ketika konstalasi politik dibumbui dengan isu  agama.

Belum lekang dari ingatan kita bumbu politisasi agama mampu meruntuhkan sang pemimpin fenomenal Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering di sapa Ahok. mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dijerat dengan pasal  penodaan agama terkait pernyataan tentang surat Al-Maida 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka Kepulauan Seribu 2016 silam. Sebagai warga negara yang taat akan hukum maka beliau pun menerima keputusan hakim tanpa mengajukan banding(kasasi). Konstalasi politik tanah air makin memanas antar elite saling cemooh, sisi lain konflik horizontal dikalangan akar rumput makin meluas, api permusuhan semakin berobar dan acapkali menimbulkan kerusuhan di  tengah masyarakat. Hal tersebut di karenakan terjadi kesalahpahaman informasi yang di terima oleh masyarakat yang tanpa pikir panjang menelan mentah tanpa memfilternya terlebih dahulu.

Olehnya, ditengah situasi politik yang kurang sehat saat ini. Berbagai wacana politik sehat dan santun harus dipropagandakan dan kita  sebagai tokoh masyarakat dalam menanggapi isu yang di sandang tersebut yaitu dengan memanajemen pola pikir kita, karena ada baiknya dalam menyikapi hal tersebut dengan menelaah terlebih dahulu kebenarannya dan jangan mudah terprovokasi oleh isu tersebut. Tanggapilah dengan bijak setiap isu yang beredar agar tidak terjadi permusuhan antara kita sebagai anak bangsa.

Selain itu masyarakat di harapkan agar mampu bersikap kritis  dalam menanggapi manuver politik pasca pemilihan umum mendatang, apalagi terkait tuduhan adanya upaya politik kotor atau menghalalkan berbagai cara  demi memenangkan politik tersebut atau demi melanggengkan kekuasaan. Sikap kritis macam ini sangat di perlukan dalam masyarakat agar tidak menjadi pragmatis, asal menerima sogokan dan menggampangkan segala persoalan yang ujung-ujung dapat membuat mereka tidak bersikap kritis dalam menanggapi manuver politik. Dan perlu di ingat bahwa kita (Indonesia) adalah Bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila yang mana tiap butir di dalamnya merupakan landasan hidup atau pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


## Critical Thinking😊


                                            By Ronald Jakung

Senin, 21 Januari 2019

KOPI PA'IT





                     "SECANGKIR KOPI"


Ketika senja melarut yang di sambuti redupan purnama
Tepat lampu-lampu di teras rumah itu mulai meredup
aku dengan segala piluku berkawan dengan sunyi
mulai menatap langit-langit asmara yang penuh kasih
yang di temani secangkir kopi yang membuat imajinasiku terbang ke awang-awang

kesunyian itu ...
ia, dialah alasan yang buatku tuk kembali mengenang gorasan luka lama,
luka yang tak lekas sembuh,
luka yang buatku rapuh,
dan luka yang buatku  terlarut dalam lara ketika tuannya pergi tak berpamit.
Entalah, seteguk kopipun menjadi obatku.

kopi...
ia hitam pekatnya mengajakku  untuk bangkit dari segala keresahan,
yang mengajarkanku seribu satu makna akan semesta
dan yang membuatku sadar akan liku-liku kehidupan.


## kopi pa'it (kopi pahit) Manggarai😊

By Ronald Jakung


Minggu, 20 Januari 2019

Kacamata Politik

   
              Berbicara tentang politik membuat saya tuk membuka kembali lembaran yang sudah terlewati terkait dengan debat calon presiden. Politik pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk mencapai suatu tatanan sosial yang baik dan berkeadilan serta dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan sejatra. Soal politik ialah sesuatu yg  tak lepas dari strategi dalam berpolitik yang mana sang politisi mempunyai taktik tersendiri dalam memenangkan politik tersebut. Dalam berpolitik tentu saja terdapat statement ataupun visi misi dari para politisi yang merupakan sesuatu yg berangat dari strategi berpolitik dalam memenangkan hati orang lain (rakyat) untuk sependapat atau sepemikiran dengannya. Semua orang bisa saja berstatement (khususnya sang politisi) asalkan apa yg di utarakan sesuai degan kenyataan yang ada di lingkungan masyarakat ataupun di janjikan untuk di realisasikan. Dan terkadang pernyataan dari politisi membuat masyarakat seolah - olah tidak mampu berpikir kembali karena sudah terlarut dalam kata-katanya yang begitu manis. Dan untukmu deretan politisi, ingat hati-hatilah dalam mengutarakan pernyataan jangan sampai kata-kata manismu dapat menikam drimu sendiri. Kita semua( masyarakat) mempunyai tugas untuk bersikap kritis terhadap segala sesuatu khususnya di rana politik ini serta menyaringnya bukan degan lahapnya dalam menelan informasi-informasi yang masuk. Ingatlah bahwa kita sebagai masyarakat harus betul-betul paham akan keberadaannya kita jagan sampai kita terlarut dalam kata-kata ataupun janji-janji manis dari sang politisi. Dan perlu di ingat juga bahwa kita (masyarakat) harus bijak dalam memilih seorang pemimpin karna suara kita adalah suara yg menentukan rezim kedepan...

Salam kritis😊

By Ronald Jakung